02-17-19 Saling Membangun Melalui Doa (Edifying One Another Through Prayers)

02-17-19 Saling Membangun Melalui Doa (Edifying One Another Through Prayers)

Matius 7:7-12

PENDAHULUAN:

“DOA” adalah “nafas rohani” bagi kehidupan orang percaya. Sama seperti kita perlu bernafas setiap saat untuk mempertahankan hidup, demikian juga kita perlu berdoa kepada Tuhan untuk mempertahankan kehidupan rohani kita.

Di dalam hal doa, yang penting bukanlah panjang atau pendeknya doa yang kita panjatkan kepada Tuhan, tetapi kesungguhan hati dan iman kita itulah yang dinilai oleh Tuhan. (Ingat:doa orang Farisi & Pemungut cukai yang tercatat dalam Lukas 18:9-14).

ISI KHOTBAH:
I. Doa yang kita panjatkan itu sangat erat hubungannya dengan pengenalan pribadi kita akan Tuhan yang kita sembah. Bagaimana pengenalan kita akan Tuhan? 

  • Dia adalah Tuhan yang Maha Kuasa: apa yang manusia tidak sanggup melakukannya, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan (Lukas 1:37).
  • Dia adalah Tuhan yang Maha Kasih: kalau bapa dunia bisa berbuat kebaikan untuk anaknya, apalagi Bapa kita yang di sorga, Ia lebih baik berjuta-juta kali terhadap kita sebagai anak-anakNya. Bapa kita yang di sorga itu suka dan selalu mendengar doa kita.


II. Mengapa banyak orang Kristen yang malas berdoa dan jarang mengalami kuasa doa?

Karena banyak orang Kristen tidak mengerti prinsip-prinsip tentang DOA:
Sama seperti ada Hukum Alam yang mengatur bumi ini; demikian juga ada Hukum Rohani yang mengatur Doa kita.

(Penemuan Hukum gravitasi oleh Sir Isaac Newton – Hukum Sebab & Akibat).

Hukum pertama: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu! yang perlu diperhatikan:

  • motivasi (baca: Yakobus 4:2b-3)
  • sikap hati
  • cara meminta

Hukum kedua: Carilah, maka kamu akan mendapat! yang perlu diperhatikan:

  • Berusaha
  • kesungguhan hati
  • berani bayar harga / berkorban

Hukum ketiga: Ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu! yang perlu diperhatikan:

  • menanti
  • bersabar
  • tidak putus asa

III. Apakah illustrasi Tuhan Yesus tentang doa?

Adakah seorang bapa memberi batu kepada anaknya jika ia minta roti? atau memberi ular jika ia minta ikan? atau memberi kalajengking jika ia minta telur (Lukas 11:12)?

Kalau bapa yang jahat tahu memberi yang baik kepada anak-anaknya, apalagi Bapa yang di sorga, Ia pasti akan memberi apa yang terbaik bagi kita anak-anak Tuhan.

PENUTUP:

Mengapa Tuhan mau kita belajar tentang DOA? Yaitu supaya kita bisa saling membangun melalui doa dan mendoakan orang lain yang membutuhkan dukungan doa kita.

Matius 7:12: “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh  hukum Taurat dan kitab para nabi.” Marilah kita laksanakan apa yang disebut sebagai “Golden Rule” dalam Alkitab!

Amin.